Halaman

Jumat, 17 April 2020

pengaduan masyarakat

1cDmjrhys7KfNKKHxvvMnb-xJfo1hLvlk

Proposal Permohonan Bantuan Buku


PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN BUKU UNTUK
PERPUSTAKAAN YAYASAN AS-SYARIFIYAH
SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT



A.    LATAR BELAKANG
Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban dan budaya umat manusia. Tinggi rendahnya peradaban dan budaya suatu bangsa dapat dilihat dari kondisi perpustakaan yang dimiliki. Hal itu karena ketika manusia purba mulai menggores dinding gua tempat mereka tinggal, sebenarnya mereka mulai merekam pengetahuan mereka untuk diingat dan disampaikan kepada pihak lain. Mereka menggunakan tanda atau gambar untuk mengekspresikan pikiran dan/atau apa yang dirasakan serta menggunakan tanda-tanda dan gambar tersebut untuk mengomunikasikannya kepada orang lain.
Waktu itulah eksistensi dan fungsi perpustakaan mulai disemai. Penemuan mesin cetak, pengembangan teknik rekam, dan pengembangan teknologi digital yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi mempercepat tumbuh-kembangnya perpustakaan. Pengelolaan perpustakaan menjadi semakin kompleks. Dari sini awal mulai berkembang ilmu dan teknik mengelola perpustakaan. Perpustakaan sebagai sistem pengelolaan rekaman gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia, mempunyai fungsi utama melestarikan hasil budaya umat manusia tersebut, khususnya yang berbentuk dokumen karya cetak dan karya rekam lainnya, serta menyampaikan gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia itu kepada generasi-generasi selanjutnya.
Sasaran dari pelaksanaan fungsi ini adalah terbentuknya masyarakat yang mempunyai budaya membaca dan belajar sepanjang hayat. Di sisi lain, perpustakaan berfungsi untuk mendukung Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana diatur dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Perpustakaan merupakan pusat sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan kebudayaan. Selain itu, perpustakaan sebagai bagian dari masyarakat dunia ikut serta membangun masyarakat informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi
sebagaimana dituangkan dalam Deklarasi World Summit of Information Society-WSIS, 12 Desember 2003. Deklarasi WSIS bertujuan membangun masyarakat informasi yang inklusif, berpusat pada manusia dan berorientasi secara khusus pada pembangunan. Setiap orang dapat mencipta, mengakses, menggunakan, dan berbagi informasi serta pengetahuan hingga memungkinkan setiap individu, komunitas, dan masyarakat luas menggunakan seluruh potensi mereka untuk pembangunan berkelanjutan yang bertujuan pada peningkatan mutu hidup. Indonesia telah merdeka lebih dari 60 (enam puluh) tahun, tetapi perpustakaan ternyata belum menjadi bagian hidup keseharian masyarakat.
Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa perlu dikembangkan suatu sistem nasional perpustakaan. Sistem itu merupakan wujud kerja sama dan perpaduan dari berbagai jenis perpustakaan di Indonesia demi memampukan institusi perpustakaan menjalankan fungsi utamanya menjadi wahana pembelajaran masyarakat dan demi mempercepat tercapainya tujuan nasional mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemberlakuan kebijakan otonomi daerah berdasarkan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengakibatkan ketidakjelasan kewenangan pusat dan daerah dalam bidang perpustakaan. Keberadaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai LPND berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1989 tidak lagi memiliki kekuatan efektif dalam melakukan pembinaan dan pengembangan perpustakaan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keberagaman kebijakan dalam pengembangan perpustakaan di daerah secara umum pada satu sisi menguntungkan sebagai pendelegasian kewenangan kepada daerah. Namun, di sisi lain dianggap kurang menguntungkan bagi penyelenggaraan perpustakaan yang andal dan profesional sesuai dengan standar ilmu perpustakaan dan informasi yang baku karena bervariasinya kemampuan manajemen dan finansial yang dimiliki oleh setiap daerah serta adanya perbedaan pemahaman dan persepsi mengenai peran dan fungsi perpustakaan.
Sejumlah warga masyarakat telah mengupayakan sendiri pendirian taman bacaan atau perpustakaan demi memenuhi kebutuhan masyarakat atas informasi melalui bahan bacaan yang dapat diakses secara mudah dan murah. Namun, upaya sebagian kecil masyarakat ini tidak akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang jumlah, variasi,
dan intensitasnya jauh lebih besar. Untuk itu, berdasarkan Pasal 31 ayat (2), Pasal 32, dan Pasal 28F Undang-Undang Dasar Deklarasi Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintah perlu menyelenggarakan perpustakaan sebagai sarana yang paling demokratis untuk belajar sepanjang hayat demi memenuhi hak masyarakat untuk memperoleh informasi melalui layanan perpustakaan guna mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan adanya undang-undang ini diharapkan keberadaan perpustakaan benar-benar menjadi wahana pembelajaran sepanjang hayat dan wahana rekreasi ilmiah. Selain itu, juga menjadi pedoman bagi pertumbuhan dan perkembangan perpustakaan di Indonesia sehingga perpustakaan menjadi bagian hidup keseharian masyarakat Indonesia.

Setelah kita membaca secara detail penjelasan umum dari Undang-undang no 43 tahun 2007 yang berisi tentang perpustakaan tersebut diatas bisa kita simpulkan bahwa pemerintah saat ini sudah menyadari betapa penting peran dan fungsi perpustakaan dalam mencerdaskan anak bangsa dengan cara selalu dan terus menerus memperbaiki fasilitas dan pelayanan perpustakaan. Semua jenis perpustakaan memiliki fungsi dan peran mereka masing-masing dari Perpustakaan Nasional, Perpustakaan daerah, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan khusus dan semua jenis perpustakaan yang ada di Indonesia memiliki peran yang sama.
Saat ini hampir semua perpustakaan di Indonesia setiap hari terus berlomba-lomba untuk terus memperbaiki fasilitas dan pelayanan mereka untuk bisa memberikan fasilitas terbaik untuk para pengunjung perpustakaan. Perbaikan tersebut bisa kita lihat dengan terus bertambahnya jumlah koleksi buku maupun fasilitas yang lain seperti internet gratis, hotspot area, dan masih banyak lagi yang lain. Kami disini dari Pengurus Masjid Raya Raudhatul Irfan sangat berharap Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dapat memberikan sedikit bantuan buku untuk kami dalam pengembangan minat baca masyarakat.

B.    Dasar Hukum
1.     QS: Al ‘alaq 1-5 tentang Anjuran Membaca
2.     UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
C.     Fungsi, Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Yayasan Asy-Syarifiyah
Perpustakan yayasan didirikan dengan maksud membantu pelajar MDTA, siswa-siswi RA, santri, pemuda, remaja masjid, jamaah masjid, ustadz-ustadzah, ibu-ibu pengajian dan masyarakat luas untuk mendapatkan bahan pustaka dan literatur, termasuk hasil kajian Islam yang diperlukan. Oleh karena itu perpustakaan yayasan mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1.     Tempat para pelajar MDTA, siswa-siswi RA, santri, pemuda, remaja masjid, jamaah masjid, ustadz-ustadzah, ibu-ibu pengajian dan masyarakat luas menimba ilmu-ilmu ke-Islaman dan ilmu pengetahuan lainnya.
2.     Sebagai sarana menciptakan gemar membaca pelajar MDTA, siswa-siswi RA, santri, pemuda, remaja masjid, jmaah masjid, ustadz-ustadzah, ibu-ibu pengajian dan masyarakat sekitarnya.
3.     Pembinaan kehidupan rohaniah dan jasmaniah.
4.     Sebagai rujukan bacaan pelajar MDTA, siswa-siswi RA, santri, pemuda, remaja masjid, jamaah masjid, ustadz-ustadzah, ibu-ibu pengajian dan masyarakat setiap diskusi keilmuan
5.     Penyimpanan dokumen dan kegiatan keilmuan yayasan.

Kegiatan keilmuan yang diselenggarakan yayasan, seperti Kegiatan Belajar Mengajar MDTA, Raudhatul Athfal, pengajian rutin Mingguan ibu-ibu pengajian hari selasa, kamis dan jumat, sedangkan  pengajian bapa-bapak pada hari kamis, selasa dan sabtu malam, hasil kegiatan kajian buku dan lain-lain dapat direkam atau dicatat lalu dibukukan. Hasil pendokumentasian ilmiah itu lalu disimpan di perpustakaan masjid sebagai arsip ilmiah yang dapat dipelajari kembali. Di samping fungsi di atas, perpustakaan Yayasan As-Syarifiyyah mempunyai tujuan, yaitu:
1.     Memakmurkan masjid sebagai pusat ibadah dan pusat belajar mengajar al-Qur'an serta sumber ilmu pengetahuan.
2.     Meningkatkan kualitas iman dan ilmu pengetahuan pelajar MDTA, siswa-siswi RA, santri, pemuda, remaja masjid, jamaah masjid, ustadz-ustadzah, ibu-ibu pengajian dan masyarakat pada umunya.
3.     Menumbuhkan cinta dan kesadaran membaca al-Qur'an dan buku pengetahuan di kalangan generasi muda Yayasan as-Syarifiyyah
4.     Menggerakkan partisipasi amal para dermawan melalui pembinaan dan pengadaan koleksi perpustakaan Yayasan As-Syarifiyyah
5.     Menyediakan pusat baca yang memadai bagi siswa, jamaa’ah masjid dan masyarakat sekitar.
6.     Memberikan pelayanan informasi kepustakaan kepada pelajar MDTA, siswa-siswi RA, santri, pemuda, remaja masjid, jamaah masjid, ustadz-ustadzah, ibu-ibu pengajian dan masyarakat sekitar.
7.     Memberi dorongan dan motifasi agar gemar membaca dikalangan siswa dan santri dan masyarakat mulai tumbuh.
Manfaat:
1.     Menegaskan kembali fungsi perpustakaan di tengah-tengah tuntutan zaman yang semakin maju.
2.     Memberikan pelayanan prima kepada seluruh pengurus, pelajar MDTA, siswa-siswi RA, santri, pemuda, remaja masjid, jamaah masjid, ustadz-ustadzah, ibu-ibu pengajian dan masyarakat luas.
D.    Hasil Yang Diharapkan
v Terciptanya budaya membaca di kalangan pelajar MDTA, siswa-siswi RA, santri, pemuda, remaja masjid, jamaah masjid, ustadz-ustadzah, ibu-ibu pengajian dan masyarakat luas
v Terciptanya kesadaran bahwa perpustakaan adalah sumber informasi yang tepat sebagai pilihan dalam pemenuhan informasi.
E.     Program Kerja Perpustakaan Yayasan As-Syarifiyyah
Rencana kerja perpustakaan yayasan yang tertuang dalam program kerja perpustakaan secara umum akan mengacu pada tugas pokok perpustakaan yayasan.
1.     Program Jangka Pendek
a.      Menyediakan dan menghimpun bahan pustaka, dan informasi.
b.     Menyediakan fasilitas perpustakaan sesuai kebutuhan;
c.      Mengolah dan mengorganisasikan bahan pustaka dengan system tertentu shingga memudahkan penggunaannya;
d.     Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan menarik;
e.      Meningkatkan minat baca bagi pelajar MDTA, siswa-siswi RA, santri, pemuda, remaja masjid, jamaah masjid, ustadz-ustadzah, ibu-ibu pengajian dan masyarakat
f.       Menambahkan koleksi bahan pustaka secara berkala untuk memenuhi kebutuhan pengguna layanan perpustakaan;
g.      Memelihara bahan pustaka agar tahan lama dan tidak cepat rusak.
h.     Menerbitkan kartu perpustakaan bagi pengguna
i.       Menerbitkan berbagai administrasi perpustakaan (kartu buku, kantong, lebeling, catalog buku, dll);
j.       Inventarisasi, klasifikasi dan katalogisasi bahan pustaka;
k.     Pelayanan peminjaman buku perpustakaan;
l.       Pembuatan proposal bantuan buku/majalah/jurnal pada beberapa lembaga/instansi/penerbit tertentu;
2.     Program Jangka Panjang
a.      Menerapkan system layanan perpustakaan berbasis IT;
b.     Merealisasikan qualitas dan quantitas buku minimal 1500 judul sampai dengan 5.000 eks pada tahun 2020;
c.      Terciptanya ruangan perpustakaan yang memadai, kondusif dan menyenangkan.
F.     Tempat dan Alamat Perpustakaan Yayasan As-Syarifiyah
Yayasan As-Syarifiyah berlokasi di Kampung Bantar Karet Rt 21 Rw 06 Desa Cijalingan Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi 43155
G.    Penutup
Demikian proposal ini kami buat agar diperhatikan sebagaimana mestinya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.


Sukabumi, 30 November 2019


PENGELOLA PERPUSTAKAAN YAYASAN AS-SYARIFIYAH




SITI PAHRIYAH, S.Pd
Mengetahui,
KETUA
YAYASAN ASY-SYARIFIYYAH




ABDUL MUIZ, S.Hi


PROFILE YAYASAN AS-SYARIFIYAH

Yayasan   As-Syarifiyah didirikan oleh K.H. Muhammad Syarif pada Tahun 1939. Pada awal pendirian hanya ada kegiatan jamaah masjid dan pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak sekitar. Pada tanggal 5 Mei Tahun 1999 yayasan didaftar ke Notaris Drs. H. Mas’ud Tamin, S.H yang pada tahun ini sudah ada Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) dan berdirinya Pondok Pesantren dan Raudhatul Athfal (RA).
Pada saat ini Yayasan terdiri dari Majelis Taklim jamaah ibu-ibu pengajian pada hari Senin, Kamis, dan Jumat yang berjumlah 300 jamaah. Sedangkan pengajian bapak-bapak pada hari  rabu, kamis, dan sabtu sebanyak 200 jamaah. siswa Raudhatul Athfal sebanyak 50 siswa dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah sebanyak 200 siswa, kegaiatan Belajar Mengajar aktif  setiap hari senin sampai dengan sabtu. Serta ada santri putra yang terdiri dari 25 santri. Dan ada juga Remaja Masjid sebanyak 60 yang aktif.
Yayasan As-Syarifiyyah beralamat di Kampung Bantar Karet Rt 021 Rw 006 Desa Cijalingan Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi. Letak yayasan yang agak jauh dari jalan protocol dan tidak  dilalui oleh kendaraan umum selain ojek membuat masyarakat  di sekitar yayasan harus merogoh kantong yang lumayan untuk mencapai perpustakaan daerah yang berada di Cisaat ketika ingin membaca buku.





































Kamis, 16 April 2020

ikhlas mabdauna

وَالْإِخْلَاصُ مَبْدَؤُنَا
Oleh : KH. FATHULLAH MANSHUR, Lc.
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

I.     BISMILLAHIRROMAANIRROHIIM
-      Allah Ghoyatuna " Tujuan, titik akhir, eind punt.
-      Ikhlas adalah Mabda’ " Pancang tolak, starting point.
-      Ada korelasi antara tujuan – ghoyah dengan mabda’. Bisa saja kita berkata : Allah adalah Mabda’ kita " Allahpun adalah tujuan kita.
إِنَّا لِلّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ.
Ada contoh kalimat lain yang sama seperti kalimat taqwa. (Bisa dijadikan dasar amal juga bisa dijadikan tujuan amal).
Tatkala dijadikan dasar amal :
ô`yJsùr& š[¢r& ¼çmuZ»uø^ç/ 4n?tã 3uqø)s? šÆÏB «!$# AbºuqôÊÍur .... ÇÊÉÒÈ  {التوبة (٩):۱٠٩}
Taqwa disebut tujuan/target.
$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÑÌÈ  {البقرة (٢):۱٨٣}
-      Atau contoh lain. Dzikir
Dzikir jadi dasar dari sholat.
Dzikir jadi tujuan dari sholat
-      Tapi saya ingin mengajak terlebih dahulu maksud dari founding father PUI menjadikan Allahu – Ghoyatuna – wal ikhlashu mabda’una.
-      Ini adalah satu gambaran bahwa amal-amal dhohir harus dimulai dari bathin. Infra structure dimulai dari supra structure.
-      Perbaikan dunia (ikhlasus Tsamaniyyah) serta amal-amal kita berdasar kepada jiwa-jiwa yang kuat.
-      Perbaikan dhohir dari perbaikan bathin.
Dunia beres dengan beresnya bathin/hati.
إِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً
Akhiratpun demikian
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُوْنَ إِلَّا مَنْ آتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ.
II.    ARTI IKHLAS
Masdar dari Akhlasa – yukhlishu. Diambil dari kata KHA – LA – SHO yang bermakna suci kata kholis hampir sema’na dengan kata shafi – bersih.
قَالَ الْكَفَوِى : اَلْإِخْلَاصُ هُوَ اَلْقَصْدُ بِالْعِبَادَةِ إِلَى أَنْ يَعْبُدَ بِهَا الْمَعْبُوْدَ وَحْدَهُ.
“Beribadah dengan meniatkan penyembahan terhadap sesuatu yang disembah”.
قَالَ الْجُرْجَانِى : أَلَا تَطْلُبُ لِعَمَلِكَ شَاهِدًا غَيْرَ اللهِ
“Engkau tidak meminta orang lain sebagai saksi dalam beramal, tapi hanya Allah Swt sematalah yang menjadi saksi.”
قَالَ سَهلُ التُّسْتُوْرِى : أَنْ تَكُوْنَ حَرَكَتُهُ وَسُكُوْتُهُ فِيْ سِرِّهِ وَعَلَانِيَّتِهِ لِلّٰهِ تَعَالَى لَا يُمَازِجُهُ شَيْئٌ لَا نَفْسٌ وَلَا هَوًى وَلَا دُنْيًا.
“Semua gerakan dan diamnya seseorang baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, tidak pernah terbersit dilakukan kecuali untuk Allah Swt. Selain itu tidak pula ia mendua (dalam tujuannya) baik berupa manusia, hawa nafsu, maupun tujuan dunia lain.
III.    KEUTAMAAN DAN BUAH DARI KEIKHLASAN
1.     Ikhlas adalah akhlaq Nabi yang paling agung dari akhlaqnya yang agung.
2.     Ikhlas adalah washiyat Allah kepada seluruh utusan dan hamba-Nya.
3.     Implementasi tauhid dalam tindakan dan asas dalam beragama.
4.     Salah satu dari dua syarat diterimanya amal.
5.     Dapat memurnikan hati dari dengki dan hasad.
6.     Menimbulkan ketenangan dan kedamaian hati.
7.     Menguatkan jiwa.
8.     Mendapatkan pemahaman ilmu dan hikmah dari Allah Swt.
9.     Allah Swt mewasiatkan orang-orang yang ikhlas kebada nabi-Nya.
10.  Amal yang berkesinambungan adalah buah dari keikhlasan.
11.  Mendapat pahala tanpa beramal melalui keikhlasan.
12.  Meraih dukungan dari penghuni langit dan bumi.
13.  Akan dijauhkan dari fahsya dan munkar.
14.  Setan tidak dapat menguasai orang-orang yang ikhlas.
15.  Ikhlas dapat melapangkan kesulitan dan duka cita.
16.  Ikhlas adalah kunci penyelamat dalam kegentingan.
17.  Akan mendapatkan husnul khotimah.
18.  Mendapat nikmat di dalam kubur.
19.  Hapusnya dosa dan selamat dari neraka.
20.  Penghuni syurga adalah orang-orang yang ikhlas.
21.  Mendapatkan keridhoan Allah Swt.
IV.    CARA-CARA MENGGAPAI KEIKHLASAN
1.     Memohon/berharap diberi keikhlasan oleh Allah Swt.
2.     Mengetahui makna dan buah dari keikhlasan.
3.     Khawatir akan tergelincir dari ketidak ikhlasan yang berakibat ditolaknya amal.
4.     Memahami dan meyakini sifat-sifat Allah (Sami’un, Bashirun dan lain sebagainya).
5.     Membaca riwayat orang-orang yang ikhlas.
6.     Mengingat sifat dunia yang fana.
7.     Menjadikan orang-orang yang ikhlas sebagai kawan.
8.     Muhasabah dan mujahadah.
9.     Berkeinginan keras untuk tidak memperlihatkan amal.
10.  Menyediakan waktu untuk menyendiri.
11.  Tidak berharap sesuatu yang ada di tangan manusia.
12.  Takut akan suul khotimah.
13.  Meresapi keadaan manusia pada hari qiyamat dan akhirat.
14.  Takut akan siksa api neraka.
15.  Meresapi/tafakkur akan nikmat syurga.
V.    CIRI-CIRI UTAMA KEIKHLASAN
1.     Relative lebih banyak menyalahkan dirinya sendiri.
2.     Tidak terkecoh dengan pujian manusia.
3.     Berupaya menyembunyikan amal kebaikan.
4.     Khawatir akan kepopuleran.
5.     Tetap melakukan kerja/amal yang terbaik, baik tatkala memimpin ataupun tatkala dipimpin.
6.     Jauh dari pembesar Negara.
7.     Tamak (kadedemes) atas amal yang manfaatnya dirasakan oleh orang lain.
8.     Menyenangi (senang, gembira) akan pemberian Allah kepada Mukmin yang lain.
9.     Tidak terpengaruh oleh pemberian orang lain atau sebaliknya.
10.  Sabar atas perjalanan yang panjang.

وَاللهُ أَعْلَمُ





*) Sumber bacaan :
-      Al Qurän
-      Al Hadits
Mausu’ah min akhlaqir Rosul, Mahmud Al Mishry