MAKALAH ILMU KEALAMAN DASAR
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA
Disusun
oleh :
Bagus Prasetyo
Fazlur Rahman E
Siti Pahriyah
PKN Reguler 2010
JURUSAN ILMU
SOSIAL POLITIK
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA
2011
KATA PENGANTAR
Puji
syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun makalah ini. Makalah
ini adalah hasil rangkuman dan pemahaman kami terhadap
materi Ilmu Kealaman Dasar Bab V mengenai makhluk hidup dan persebarannya.
Ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada selaku dosen mata kuliah Ilmu Kealam Dasar ini
atas bimbingannya.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna sebagai
pembelajaran bagi kita, khususnya pengetahuan
mengenai persebaran makhluk
hidupdan persebarannya agar kita dapat menjaga dan melestarikannya demi
kelangsungan hidup kita dan kestabilan ekosistem kita.
Apabila terdapat kekurangan dalam makalah ini, saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan.
Jakarta, 7 November 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan............................................................................ 1
C. Permasalahan...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.Biosfer
dan Makhluk Hidup.................................................................
2
B. Asal Mula Kehidupan..........................................................................
3
C. Keanekaragaman
makhluk hidup........................................................
3
D.Persebaran dan Sejarah Makhluk Hidup.............................................. 4
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.............................................................................................. 7
BAB II
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Begitu banyak jenis dan bentuk
makhluk hidup di muka bumi ini . ada hewan yang mirip satu sama lain dan ada
juga yang berbeda sama sekali. Semua ini dikarenakan oleh asal mula atau marga
dari mana dia berasal, jenis tanah yang mereka pijak dan menjadi sumber
kehidupannya, cuaca, dna masih banyak faktor lain yang menyebabkann
keanekaragaman makhluk hidup ini. Begitu indah dan unik untuk kita pelaari.
Oleh karena itu, kami merasa senang mendapatkan tugas materi keanekaragaman
makhluk hidup dan persebarannya ini.
- Rumusan masalah
v Lapisan apa saja yang terdapat
dsalam biosfer ?
v Bagaimana asal mula kehidupan di dunia ini ?
v Apa penyebab keanekaragaman
makhluk hidup ?
v Bagaimana persebaran dan sejarah makhluk hidup
- Maksud dan Tujuan
maksud dan tujuan kami membuat
makalah Ilmu Kealaman Dasar ini yang berjudul Keanekaragaman Makhluk Hidup dan
Persebarannya adalah unruk mengetahui apa saja keanekaragaman makhluk hidup di
dunia ini dan apa saja penyebab dan tempat penyebaran makhluk hidup yang ada di
dunia ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Biosfer dan Makhluk Hidup
Biosfer adalah bagian dari sistem planet
bumi yang meliputi udara atmosfer (udara), lithosfer (tanah), dan hidrosfer
(air), dimana segala kehidupan berkembang.
1. Atmosfer (udara)
Atmosfer adalah lapisan gas yang
melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai
jauh di luar angkasa. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap
radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam.
2. Lithosfer (tanah)
Terdiri atas dua kata, lithos
artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Lithosfer yaitu lapisan kerak bumi
yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.
3. Hidrosfer (air)
Hidrosfer
adalah lapisan air yang menutupi permukaan bumi yang membentuk samudera, laut,
rawa, danau, sungai, tumpukan es, awan, uap, dan lain-lain.
Makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Sel merupakan
unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Sel
tumbuhan memiliki plasmodesmata (tunggal: plasmodesma) yaitu tempat sel
berhubungan dengan sel yang lainnya, plastida, dinding sel, vakuola yang besar.
Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan.
Sel hewan berbeda dengan sel eukariotik lainnya, karena sel hewan tidak
memiliki dinding sel, dan kloroplas, serta biasanya memiliki vakuola yang lebih
kecil, bahkan tidak ada. Karena tiidak memiliki dinding sel yang keras, maka
sel hewan bervariasi bentuknya.
B.
Asal Mula Kehidupan
Teori asal-usul kehidupan terdiri atas
Generatio Spontanea, Teori Biogenesis,
Teori Urey, Teori Cosmozoa:
1. Teori Abiogenesis atau Generatio
Spontanea: makhluk hidup terbentuk dengan sendirinya, yang berarti makhluk
hidup dapat terbentuk dari makhluk mati.
2. Teori Biogenesis: makhluk hidup berasal
dari makhluk hidup. Pendukung teori ini adalah Fransisco Redi, Lazzari
Spalazano, dan Louis Pasteur.
3. Teori Panspermia atau Cosmozoa: bakteri
primitif dan mikroorganisme lainnya datang ke bumi sebagai spora yang dibawa
bersama meteorit.
4. Teori Urey: dalam asal mula kehidupan,
komponen kunci protein, RNA, dan DNA harus ada lebih dahulu ada sebelum sel
hidup.
C. Keanekaragaman makhluk hidup
Perbedaan letak geografis menyebabkan
perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperatur,
curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini
akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu
daerah. Bioma adalah sekekompok makhluk hidup yang tinggal dilokasi geografis
tertentu. Bioma terbagi atas beberapa jenis, seperti bioma gurun, padang
rumput, hutan bakau tergantung curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.
Didaerah dingin terdapat bioma Tundra. Di daerah beriklim sedang terdapat bioma
Taiga. Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Keanekaragaman
jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membantuk
ekosistem yang berbeda. Maka terbentuk keanekaragaman tingkat ekosistem.
Totalitas variasi gen, jenis dan
ekosistem menunjukan terdapat pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekuensi,
ukuran dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda merupakan
keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman
hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah spesies asli
sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas unggul. Kelestarian
keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu bila ada komponen-komponennya
yang mengalami gangguan. Contoh-contoh gangguan ekosistem, antara lain
penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan secara liar.
D.
Persebaran dan Sejarah Makhluk Hidup
Faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya persebaran makhluk hidup adalah pergeseran benua, lintang geografis,
iklim dan lingkungan. Faktor penghambat penyebaran makhluk hidup adalah
daratan, lautan, selat. Persebaran umum dari hewan dan burung berdasarkan letak
geografis di dunia terbagi atas beberapa wilayah, diantaranya
1) Wilayah Ethiopian
Meliputi benua Afrika dari sebelah
selatan Gurun Sahara, Madagascar, dan selatan Saudi Arabia. Hewan yang khas di
daerah ini adalah gajah Afrika, badak Afrika, Gorila, Baboon, simpanse,
jerapah, mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, dan mamalia pemakan
serangga yaitu trenggiling. Mamalia Endemik di wilayah ini adalah kuda Nil.
2) Wilayah Palearctic
Meliputi
hampir seluruh benua Eropa, Uni Soviet, daerah dekat Kutub Utara sampai
Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat
Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling utara. Beberapa jenis fauna
Paleartic yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di Cina, Unta
di Afrika Utara, binatang kutub seperti Rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang
Kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci,
sejenis tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar, bajing, dan kijang telah
menyebar ke wilayah lainnya.
3) Wilayah Neartic
Meliputi
kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan
khas daerah ini adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik
Timur, bison, muskox, caribou, domba gunung.
4) Wilayah
Neotropical
Persebarannya
meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Hewan
Endemiknya adalah ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazon, lama(sejenis
unta) di padang pasir Atacama(peru), tapir, dank era hidung merah.
5) Wilayah Oriental
Tersebar
dikawasan Asia terutama di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Hewan yang khas di
daerah ini adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula
satu.
6) Wilayah Australian
Mencakup
kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya.
Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kangguru, kiwi, dan koala. Terdapat
beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, burung
kaswari, burung kakak tua, dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya,
kura-kura, ular piton.
7) Wilayah Oceanic.
Fauna
wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik. Wilayah ini
merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan, dengan spesifikasi
fauna tertentu. Oleh karena itu, jenis faunanya hampir sama dengan wilayah
wilayah Auastralian.
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu
tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh
manusia. Flora di berbagai tempat di dunia jenis tanah, relief atau tinggi rendah
permukaan bumi, biotik (makhluk hidup).
Junghuhn adalah salah satu pakar meteorologi
yang melakukan pengelompokan atau klasifikasi iklim berdasarkan garis
ketinggian. Klasifikasi junghuhn ini sekaligus dapat menentukan tanaman
budidaya yang dapat tumbuh di suatu daerah dengan ketinggian tertentu.
Junghuhn mengklasifikasikan
iklim berdasarkan ketinggian, yaitu :
1. Zona panas : ketinggian 0-700 m di atas
permukaan laut. Zona ini memiliki suhu udara berkisar antara 26,30 C
– 220C. Pada ketinggian ini cocok ditanami jagung, padi, tebu,
kelapa, dan coklat.
2. Zona sedang: ketinggian 700-1500m DPL.
Suhu udara pada zona ini berkisar antara 220C-17,10C. Cocok
untuk ditanami karet, kina, sayuran, coklat, kopi dan the.
3. Zona sejuk: ketinggian 1500-2500m DPL.
Suhu udara di zona ini berkisar antara 17,10C-11,10C.
Cocok ditanami pinus, cemara, dan sayuran.
4. Zona dingin: ketinggian diatas 2500m
DPL. Suhu udara di zona ini mulai dari 11,10C-6,20C.
Sehingga dapat dipastikan tanaman yang dapat hidup di zona ini hanyalah tanaman
berjenis lumut.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ada berbagai lapisan di alam tempat kita hidup (biosfer)
ada lapisan atmosfer (udara), lithosfer (tanah), dan hidrosfer (air). Yang
kesemuanya itu snagat menunjang dan mempengaruhi kehidupan, keanekaragaman, dan
persebaran makhluk hidup yang ada di dunia ini.
Ada berbagai teori mengenai pembentukan atau adany
amakhluk hidup di dunia ada teori biogenesi, teori panspermia, dan teori urey.
Kesemuanya itu menunjukan perbedaan pandangan mengenai asal kehidupan yang ada.
Makhluk hidup pada zaman prasejarah hidup dalam alam yang
terdiri dari daratan yang terhampar luas yang menyatu tanpa adanya perpecahan
dan pemisahan daraan, namu karena adanya pergeseran benua, lintang geografis,
iklim dan likgkungan yang berbeda setelah makhluk hidup itu berada dalam alam
yang berbeda terjadilah keanekaragamna yang begitu komplek dan indah.