Halaman

Selasa, 03 April 2012

kerangka berfikir imiah


MATA KULIAH METODE PENELITIAN
REVIEW III
KAMIS 1 MARET 2012
Copy of unj

Disusun Oleh :
Siti Pahriyah
411510197



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
JURUSAN ILMU SOSIAL
FAKULTAS LMU SOSIAL
2010




Kerangka berfikir ilmiah
Ø  Perumusan masalah
Ø  Penyusunan kerangka  berfikir dalam pengajuan hipotesis
Diawali dengan pencarian teori atau literatur
Masalah , teori, penyusunan kerangka berfikir
Ø  Penyusunan hipotesis (dengan mencari data)
Ø  Penarikan kesimpula
Ø  Penarikan kesimpulan
Metode penelitian
Ø  perumusan masalah yang merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
Ø  Penyusunan kerangka berfikir dalam pengajuan hipotesis yang merupakan argumentasi  yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengkait dan membentuk konstelasi permasalahan. Kerangka berfikir ini disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan denagn permasalahan.
Ø  Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap  pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
Ø  Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tida.
Ø  Penarika kesimpulan  yang merupakn penilaian apakah sebuah hipotesia yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam pengujian hipotesis terdapat fakta yang cukup mendukung maka hipotesis itu diterima. Sebaliknay sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta yang cukup mendukung hipotesis maka hipotesisi itu ditolak. Hipotesi yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah sebelumnya sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan yakni mempunayi kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya serta telah terujin kebenarannya. Kebenaran di sini harus ditafsirkan secara pragmatis artinya bahwa sampai saat ini belum terdapat fakta yang menyatakan sebaliknya.
Sikap peneliti diantaranya :
Ø  Skeptik                                  : meragukan segala sesuatu yang ada dihadapannya/ yang dirasakannya.
De omnibus dubitandum!  Segala sesuatu harus diragukan! Desak Rene Descartes. Dari keraguan kita, kita akan mencari tahu apa jawaban dari keraguan kita.
Ø  Obyektif               : apa adanya
Ø  Tidak memihak                
Ø  Selalu mendasarkan fakta bukan nilai (value)
Ø  Selalu berusaha untuk bekerja secara sistematik

Batasan penelitian ilmiah
Ø  Penelitian ilmiah adalah usaha atau kegiatan dalam memperoleh informasi melaui pengetahuan-pengetahuan empiris yang dapat digunakan untuk pengembangan secara sistematis dan menetapkan dalil-dalil yang berkaitan secara logis untuk menetapkan hubungan  sebab-akibat diantara variabel-variabel.
Tuntutan kerja penelitian
Ø  objektifitas dalam proses atau pengukuran dan penganalisaan atau penyimpulan hasil-hasilnya.
Ø  Proses  yang intensif, sistematis, terfokus, dan lebih formal.
Ø  Dalam rangka penemuan dan pengembangan bangunan pengetahuan (pengembangan generalisasi).
Ciri-ciri penelitian (John W Best)
Ø  Dirancang guna memecahkan suatu massalah tertentu
Ø  Tekanananya pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip dan teori
Ø  Berangkat dan bermuara pada masalah atau objek yang dapat diobservasi
Ø  Menemnukan observasi dan deskripsi yang akurat
Ø  Berkepentingan dengan penemuan baru
Ø  Dirancang dnegan teliti prosedur-prosedurnya
Ø  Menuntut keahlian
Ø  Diwarnai oleh upaya objektif dan logis
Ø  Menuntut kesabaran dan tidak dilakukan dengan tergesa-gesa
Ø  Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara amat hati-hati (teliti dan cermat)
Ø  Kadang-kadang membutuhkan keberanian
Ragam penelitian
Ø  Penelitian dasar/murni bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada umumnya dilakukan di laboratorium yang kondisinya terkontrol dengan ketat.
Ø  Penelitian terapan  dengan tujuan untuk menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.
Ø  Penelitian tindakan (untuk memperbaiki situasi tertentu)
Ø  Penelitian eksploratif (penggalian infirmasi dalam rangka tujuan tertentu)
Ø  Penelitian deskriptif ( untuk menggambarkan sesuatu)
Ø  Penelitian eksplanatoris (untuk menjelaskan dua hal atau lebih)
Paradigma penelitian
Ø  Kualitatif
v  Alamiah
v  Menemukan teori (tujuan)
v  Bentuknya naratif
v  Fokusnya kepada pengamatan
v  Peneliti dapat menjadi instrumennya tersendiri

Ø  Kuantitatif
v  Ilmiah
v  Tujuannya menguji  teori
v  Bentuknay statistika
v  Fokusnya kepada pengukuran
v  Instrumennya rigit
Pengertian
Ø  Generalisasi adalah kesimpulan umum dari suatu peristiwa atau kejadian atau peristiwa/penyamarataan.
Ø  Prinsip adalah kebenaran yang menjadi pokok dasar fikiran seseorang.
Ø  Teori , adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi  hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Menurut Wiliam Wiersma (1986) menyatakan bahwa : A theory is a generalization or series of generalization by which we attempt to explain some phenomena in a systhematic manner. Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena secara sistematik.

Referensi
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta, 2010.
Kamisa.  Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Kartika,1997.
Suriasumantri, Jujun. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarat : Penebar Swadaya, 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar