KENAKALAN REMAJA
Pengertian
Kenakalan Remaja
Dalam kehidupan para remaja sering kali diselingi hal
hal yang negative dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan sekitar baik
lingkungan dengan teman temannya di sekolah maupun lingkungan pada saat dia di rumah.
Hal hal tersebut dapat berbentuk positif hingga negative yang serng kita sebut
dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja itu sendiri merupakan perbuatan
pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma sosial. Sedangkan
Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH adalah :
- Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan
suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang
dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
- Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok
tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
- Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan
perlindungan bagi sosial.
a. Konsep Kenakalan Remaja
Pada
dasarnya kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak
sesuai dengan norma-norma yang hidup di dalam masyarakatnya. Kartini Kartono
(1988 : 93) mengatakan remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat
sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada
ditengah masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai
suatu kelainan dan disebut “kenakalan”. Dalam Bakolak inpres no: 6 / 1977 buku
pedoman 8, dikatakan bahwa kenakalan remaja adalah kelainan tingkah laku /
tindakan remaja yang bersifat anti sosial, melanggar norma sosial, agama serta
ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat.
Singgih D.
Gumarso (1988 : 19), mengatakan dari segi hukum kenakalan remaja digolongkan
dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum yaitu : (1)
kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam
undang-undang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran
hukum ; (2) kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai
dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan perbuatan melanggar
hukum bila dilakukan orang dewasa. Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985)
membagi kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan ; (1) kenakalan biasa, seperti
suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit
(2) kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti mengendarai
mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa izin (3) kenakalan khusus
seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pemerkosaan dll.
Kategori di atas yang dijadikan ukuran kenakalan remaja dalam penelitian.
Tentang
normal tidaknya perilaku kenakalan atau perilaku menyimpang, pernah dijelaskan
dalam pemikiran Emile Durkheim (dalam Soerjono Soekanto, 1985 : 73). Bahwa
perilaku menyimpang atau jahat kalau dalam batas-batas tertentu dianggap
sebagai fakta sosial yang normal dalam bukunya “ Rules of Sociological
Method” dalam batas-batas tertentu kenakalan adalah normal karena tidak
mungkin menghapusnya secara tuntas, dengan demikian perilaku dikatakan normal
sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat, perilaku
tersebut terjadi dalam batas-batas tertentu dan melihat pada sesuatu perbuatan
yang tidak disengaja. Jadi kebalikan dari perilaku yang dianggap normal yaitu
perilaku nakal/jahat yaitu perilaku yang disengaja meninggalkan keresahan pada
masyarakat.
b. Keberfungsian sosial
Istilah
keberfungsian sosial mengacu pada cara-cara yang dipakai oleh individu akan
kolektivitas seperti keluarga dalam bertingkah laku agar dapat melaksanakan
tugas-tugas kehidupannya serta dapat memenuhi kebutuhannya. Juga dapat
diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dianggap penting dan pokok bagi
penampilan beberapa peranan sosial tertentu yang harus dilaksanakan oleh setiap
individu sebagai konsekuensi dari keanggotaannya dalam masyarakat. Penampilan dianggap
efektif diantarannya jika suatu keluarga mampu melaksanakan tugas-tugasnya,
menurut (Achlis, 1992) keberfungsian sosial adalah kemampuan seseorang dalam
melaksanakan tugas dan peranannya selama berinteraksi dalam situasi social
tertentu berupa adanya rintangan dan hambatan dalam mewujudkan nilai dirinnya
mencapai kebutuhan hidupnya.
Keberfungsian
sosial kelurga mengandung pengertian pertukaran dan kesinambungan, serta
adaptasi resprokal antara keluarga dengan anggotannya, dengan lingkungannya,
dan dengan tetangganya dll. Kemampuan berfungsi social secara positif dan
adaptif bagi sebuah keluarga salah satunnya jika berhasil dalam melaksanakan
tugas-tugas kehidupan, peranan dan fungsinya terutama dalam sosialisasi
terhadap anggota keluarganya
Ada 3 hal yang berperan
penting dalam hal ini, yaitu:
1. Keluarga
Bagaimana jadinya anak atau remaja di masa depan,
ditentukan oleh cara didik orang tua. cara mendidik ini yang menjadi satu hal
yang masih dipertanyakan. Tapi, satu
hal yang perlu diingat adalah: seimbang. Otoriter atau istilah lebih halusnya
tegas, permisif serta demokratisnya haruslah sesuai kadar.
Ketika orang tua otoriter, maka yang kita sebut
sebagai kenakalan remaja akan muncul dalam artian ingin memberontak. Sementara
kalau orang tua permisif, remaja malah akan mencari-cari perhatian dengan
segala tingkah lakunya yang kemungkinan besar menjurus ke kenakalan remaja.
Bahkan orang tua yang demokratis sekalipun, sebagai remaja tidak bisa menjamin
akan menggunakan kebebasan namun bertanggung jawab dari paham demokratis ini.
2. Pergaulan
Tekanan teman bahkan sahabat, apakah itu yang namanya rasa
solidaritas, ingin diterima, dan sebagai pelarian, benar-benar ampuh untuk
mencuatkan kenakalan remaja yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja.
Ketika seorang remaja mulai bergaul dengan teman yang
tidak baik, ia bisa saja membawa atau malah terbawa tergantung cara ia beradaptasi dengan
temannya itu
3. Remaja Itu Sendiri
Pada hakikatnya apa yang dilakuin oleh seorang remaja
ketika mencoba menarik perhatian dari ortu terlebih lagi teman, adalah untuk
memuaskan diri remaja itu sendiri. Memuaskan di sini bukan hanya dalam arti
negatif aja yah. Namun, demi memuaskan
obsesinya itu – sering malah ‘keterlaluan’ dan ‘berlebihan’!Adapun
gejala-gejala yang dapat memperlihatkan
hal-hal yang mengarah kepada
kenakalan remaja :
- Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya
sehingga anak tersebut menyendiri. Anak yang demikian akan dapat
menyebabkan kegoncangan emosi.
- Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari
tanggung jawab di rumah atau di sekolah. Menghindarkan diri dari tanggung
jawab biasanya karena anak tidak menyukai pekerjaan yang ditugaskan pada
mereka sehingga mereka menjauhkan diri dari padanya dan mencari
kesibukan-kesibukan lain yang tidak terbimbing.
- Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa
mereka mengalami masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari
permasalahannya. Anak seperti ini sering terbawa kepada kegoncangan emosi.
- Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam
melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anal-anak normal.
- Anak-anak yang suka berbohong.
- Anak-anak yang suka menyakiti atau mengganggu
teman-temannya di sekolah atau di rumah.
- Anak-anak yang menyangka bahwa semua guru mereka
bersikap tidak baik terhadap mereka dan sengaja menghambat mereka.
- Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan
perhatian.
Dengan sedikit pengertian kenalan remaja diatas membuat kita akan lebih mengerti akan sikap dan perilaku remaja kita apakah baik baik saja ataukah sudah mengarah pada suatu kenakalan remaja
faktor-faktor
kenakalan remaja berikut:
-
kurangnya kasih sayang orang tua.
-
kurangnya pengawasan dari orang tua.
-
pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
-
peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
-
tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
-
dasar-dasar agama yang kurang
-
tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
-
kebasan yang berlebihan
-
masalah yang dipendam
Cara
untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
- Perlunya kasih sayang dan
perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
- Adanya pengawasan dari orang
tua yang tidak mengekang. contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan
apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah
melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia
dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang
sudah melewati batas tersebut.
- Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang
sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena
apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya
dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa
gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
- Pengawasan yang perlu dan
intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, dll.
- Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah,
karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di
rumah.
- Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan
sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman
kepercayaannya.
- Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan
selama itu masih positif untuk dia. Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun
kesempatan dia mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif.
Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya.
- sebagai orang tua harus menjadi tempat CURHAT
yang nyaman untuk anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia
sedang menghadapi masalah.
Berdasarkan analisis, ditemukan
bahwa remaja yang memiliki waktu luang banyak seperti mereka yang tidak bekerja
atau menganggur dan masih pelajar kemungkinannya lebih besar untuk melakukan
kenakalan atau perilaku menyimpang. Demikian juga dari keluarga yang tingkat
keberfungsian sosialnya rendah maka kemungkinan besar anaknya akan melakukan
kenakalan pada tingkat yang lebih berat.Sebaliknya bagi keluarga yang tingkat
keberfungsian sosialnya tinggi maka kemungkinan anak-anaknya melakukan
kenakalan sangat kecil, apalagi kenakalan khusus. Dari analisis statistik
(kuantitatif) maupun kualitatif dapat ditarik kesimpulan umum bahwa ada
hubungan negatif antara keberfungsian sosial keluarga dengan kenakalan remaja,
artinya bahwa semakin tinggi keberfungsian social keluarga akan semakin rendah
kenakalan yang dilakukan oleh remaja. Sebaliknya semakin ketidak berfungsian
sosial suatu keluarga maka semakin tinggi tingkat kenakalan remajanya (perilaku
menyimpang yang dilakukanoleh remaja. Berdasarkan kenyataan di atas, maka untuk
memperkecil tingkat kenakalan remaja ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu
meningkatkan keberfungsian sosial keluarga melalui program-program
kesejahteraan sosial yang berorientasi pada keluarga dan pembangunan social
yang programnya sangat berguna bagi pengembangan masyarakat secara keseluuruhan
Di samping itu untuk memperkecil perilaku menyimpang remaja dengan memberikan
program-program untuk mengisi waktu luang, dengan meningkatkan program di tiap
karang taruna. Program ini terutama diarahkan pada peningkatan sumber daya
manusianya yaitu program pelatihan yang mampu bersaing dalam pekerjaan yang
sesuai dengan kebutuhankenakalan remaja memang sangat banyak dampaknya.
namum yang pasti pendidikan utama dan pertama dalam lingkungan masyarakat sangat menentukan sekali lebih khusus pendidikan moral atau agama, dengan demikian anak punya dasar yang kuat dalam membentengi diri dari yang namanya kenakalan remaja
namum yang pasti pendidikan utama dan pertama dalam lingkungan masyarakat sangat menentukan sekali lebih khusus pendidikan moral atau agama, dengan demikian anak punya dasar yang kuat dalam membentengi diri dari yang namanya kenakalan remaja
Dampat Negatif Kenakalan Remaja
Dampak negatif kenakalan remaja
adalah bodoh mereka menjadi, bodoh karena mereka tidak mau belajar, tidak
pernah belajar dan tidak mau memikirkan pelajaran, tidak dapat mengatur waktu
dengan baik. Remaja tidak pernah mempergunakan waktunya dengan baik. Karena
waktunya habis terbuang untuk bermain-main dan bersenang-senang tidak
pernah memikirkan pelajaran sekolah. Dan juga dapat merusak positif dan tidak
pernah melakukan ibadah akibatnya remaja menjadi nakal dan melakukan
perbuatan yang tidak baik.
Contoh kenakaln remaja
Banyaknya cerita tentang kenakalan
remaja, memang sangat disayangkan. Contoh paling nyata ya mungkin apa yang
pernah anda alami saat remaja. Pada usia seperti itu, dimana ketika ingin
menemukan jadi diri mereka. Tentu kenakalan akan terjadi, entah itu besar atau
kecil. Contohnya adalah tawuran antar pelajar, pemakaian narkoba dan miras di
kalangan pelajar , free sex dan masih banyak lagi.
beberapa kenakalan yang sering dilakukan remaja di
Indonesia :
- Bolos Sekolah
- Suka Terlambat
- berbohong kepada ortu
- berkelahi dengan teman
- tidak menurut dengan guru
- Nonton majalah atau video porno
- Main game berlebihan
- Judi kecil-kecilan
- dan masih banyak lagi contoh yang lain…
Yang paling penting adalah jangan sampai kenakalan itu
berimbas ke cerita negatif. Sebagai orang tua kita harus memahami bagaimana
perasaan dan kondisi mereka. Contoh jangan bandingkan dengan masa remaja anda
20 tahun yang lalu. Dunia sudah terlalu berubah di waktu sesingkat itu.
Yang penting adalah bagaimana sebagai orang tua dapat
meminmalisir kenakalan itu sebatas yang masih bisa ditolerir. Jangan sampai
kenakalan remaja itu berimbas pada tindakan kriminal. Selain akan merugikan
orang lain, orang tua dan mungkin pihak sekolah. Tindakan kriminal bisa
berurusan dengan polisi dan bisa menghancurkan masa depan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Eitzen, Stanlen D, 1986, Social
Problems, Allyn and Bacon inc, Boston, Sydney, Toronto
Gunarsa
Singgih D at al, 1988, Psikologi Remaja, BPK Gunung Mulya, Jakarta
Kartini Kartono,1986, Psikologi
Sosial 2, Kenakalan Remaja, Rajawali, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar