Halaman

Kamis, 04 Oktober 2012

Kepentingan nasional


Kepentingan Nasional
Analisis sering memakai konsep kepentingan nasional sebagai dasar untuk menjelaskan perilaku luar negeri suatu Negara.selain itu, konsep ini juga sering dipakai sebagai pengukur keberhasilan suatu politik luar negeri, yaitu evaluasi.
Menurut Morgenthau kepentingan nasional (nasional inetrest) merupakan pilar utama bagi teorinya tentang politik luar negeri dan politik internasional yang realis. Pemikiran Morgenthau ini didasarkan apda premis bahwa strategi diplomasi harus didasarkan pada kepentingan nasional, bukan pada alasan-alasan moral, legal dan ideology  yang dianggapnya utopis dan bahkan berbahaya. Ia menyatakan bahwa kepentingan nasional setiap negara adalah mengejar kekuasaan, yaitu apa saja yang bisa yang membentuk dan mempertahankan pengendalian suatu Negara atas Negara lain. Morgenthau percaya bahwa tindakan politik bukanlah fenomena yang ter batas, tepat dan bisa diobservasi dengan jelas. Konsep ini memuat arti minimum yang inheren dalam di dalam konsep itu sendiri. Arti minimum inheren di dalam konsep kepentingan ansional ini adalah kelangsungan hidup (survival). Dalam pandangan Morgenthau kemampuan minimum Negara-bangsa adalah melindungi identitas fisik, politik, dan kulturalnya dari gangguan Negara-bangsa lain.
Para pengkritik menunjukkan konsep kepentingan nasional itu sulit dipahami. Mereka mengajukan masalah-masalah sebagai berikut : pertama, bagaimana memebedakan kepentingan nasional dari kepentingan kelompok, kelas, elit yang berkuasa. Kedua, seberapa luas ruang lingkup dan seberapa jauh intensitas kepentingan nasional suatu Negara ? menurut Morgenthau kepentingan nasional suatu Negara harus diseaikan dengan kemampuannya. Ketiga, bagaimana seharsunya kepentingan nasional dihubungkan dengan kepentingan Negara-negara lain. Menurut Morgenthau diplomat yang baik adalah diplomat yang rasional, dan diplomat yang arsional adalah diplomat yang prudent. Prudent adalah kemampuan emnilai kebutuhan dan keinginan sendiri sambil seksama menyeimbangkan dengan kebutuhan dan ekinginan orang lain. Maslah terakhir adalah bagaiamna seharusnya kepentingan nasional diakitkan dengan keharusan jamianan keamanan kolektif (global) atau jaminan kolektif regional.
Kaum realis percaya bahwa moralitas kolektif yang paling tinggi adaalh prudence ayng disamakan dengan kebutuhan untuk mempertahankan kolektifitas.
Gagasan Morgenthau dikritisi oleh aliran saintifik. Menurut James N. Rosenau istilah kepentingan nasional dipaakai untuk dua kegunaan : pertama, sebagai istilah analisis yang menggambarkan, menjelaskan atau mengevaluasi politik luar negeri dan kedua sebagai alat tindakan politik, yaitu sebagai sarana untuk membenarkan, mengecam dan mengusulkan kebijakan.
Kelompok kedua yang lebih bersifat subyektif, yang kurang tertarik pada evaluais politik luar negeri. Mereka lebih suka menggunakan konsep ini sebagai alat menjelaskan. Kelompok obyektif yaitu bahwa walaupun memang mungkin terdapat kenyataan obyektif (misalnya situasi dimana politik luar negeri teretntu memang benar-benar membantu pencapaian kepentingan nasional), namun kenyataan itu tidak bisa diketahui karena setiap konsep tentang kepentingan nasional didasarkan nilai-nilai alanis yang mengungkapkannya.
Josep Frankel mengklasifikasikan konsep kepentingan nasional ke dalam aktegori yaitu aspirasional, operasioanl dan eksplanatori atau polemic.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar