I. MASA
DEWASA
Masa dewasa adalah masa awal
seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap pola-pola kehidupan baru. Pada masa
ini seseorang dituntut untuk memulai kehidupannya memerankan peran ganda
seperti peran sebagai suami/istri dan peran dalam dunia kerja.
Masa dewasa biasanya dimulai sejak usia 18 tahun
sampai dengan kira-kira usia 40 tahun dan biasanya ditandai dengan selesainya
pertumbuhan pubertas.
Masa dewasa dibagi menjadi tiga bagian :
1.
Masa
dewasa awal (antara umur 20 tahun-40 tahun). Ciri-cirinya adalah sebagai
berikut :
a. Masa
pengaturan
Pada masa ini
seseorang akan mencoba-coba sebelum ia menentukan mana yang sesuai, cocok dan
memberikan kepuasan pada dirinya.
b. Masa
usia produktif
Merupakan
masa-masa yang cocok untuk menentukan pasangan hidup, menikah dan berproduksi/menghasilkan
anak.
c. Masa
bermasalah
Masa dewasa
dapat dikatakan sebagai masa yang sulit dan bermasalah, karena seseorang harus
mengadakan penyesuaian dengan peran barunya (perkawinan dengan pekerjaan). Jika
ia tidak bisa mengatasinya maka akan menimbulkan masalah.
d. Masa
ketegangan emosional
Pada masa ini
(sebelum 30-an) cenderung labil, resah dan mudah memberontak. Pada masa ini
juga seseorang sangat bergelora dan mudah tegang. Ia juga khawatir dengan
status pekerjaan yang belum tinggi dan statusnya sebagai orang tua.
e. Masa
keterasingan sosial
Kegiatan sosial
cenderung dibatasi karena berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga.
f. Masa
komitmen
Pada masa ini
setiap individu mulai sadar akan pentingnya sebuah komitmen. Seperti tanggung
jawab, harus kerja keras dan lain sebagainya.
g. Masa
perubahan nilai
Nilai yang
dimiliki seseorang ketika ia berada pada masa dewasa awal berubah karena
pengalaman dan hubungan sosialnya semakin luas. Nilai sudah dipandang dengan
kacamata orang dewasa. Nilai-nilai yang
berubah ini dapat meningkatkan kesadaran positif. Alasan kenapa
seseorang berubah nilai-nilainya dalam kehidupan karena agar dapat diterima
oleh kelompoknya yaitu dengan cara mengikuti aturan-aturan yang telah
disepakati.
h.
Masa
penyesuaian diri dengan hidup baru
Setiap
individu harus mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya yaitu keluarga dan
pekerjaan.
i.
Masa kreatif
Pada masa ini
seseorang sudah mulai menunjukkan kreativitasnya sesuai minat, potensi dan
kesempatan serta menentukan pekerjaan yang sesuai untuk dirinya.
2. Masa
dewasa madya (antara umur 40 tahun-60 tahun).
Masa ini ditandai oleh adanya perubahan-perubahan jasmani
dan mental. Orang-orang setengah baya sadar bahwa mereka tidak lagi secepat
atau bahkan tidak lagi sesegar seperti sediakala. Ciri-ciri
masa dewasa madya diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Bagi
wanita pada masa usia setengah baya akan mengalami
menopause. Hal
ini ditandai dengan terhentinya reproduksi keturunan sehingga tidak lagi
memproduksi ovarium, hormon ovarium dan hormone progestin. Setiap wanita
berbeda-beda pada usia berapakah akan berhenti menstruasinya. Ciri-ciri dari
menopause adalah berhentinya menstruasi, ketidaknyamanan fisik, berat bada
bertambah, penonjolan dan perubahan kepribadian. Gejala-gejala umum pada waktu menopause
diantaranya keletihan,, kegelisahan, sakit kepala,susah tidur, cepat marah,
pusing, berdebar-debar, susah untuk
konsentrasi, dan lain-lain.
b.
Sedangkan pada pria
mulai memperlihatkan tanda-tanda perubahan identitas yang jelas. Atau dapat
juga dikatakan pada tahap ini mengalami puber kedua. 98% kemerosotan hormon pria terjadi sangat perlahan-lahan
dan potensi serta kesuburan dapat dipertahankan selama sisa hidup mereka.
3.
Masa
dewasa lanjut (dimulai dari umur 60 tahun-akhir hayat).
Pada masa ini merupakan masa lanjut usia. Dimana
kebanyakan para lansia banyak membutuhkan pertolongan dari orang-orang sekitar.
Pada masa ini juga sangat rentan terhadap berbagai penyakit, karena sudah
berubahnya fungsi-fungsi organ tubuh dan mental yang terkadang sedikit
mengalami gangguan. Usua tua adalah periode penutup dalam rentang hidup
seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah “beranjak jauh” dari
periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh
dengan manfaat.
II.
Gangguan
fisik/penyakit yang dapat terjadi pada masa dewasa-usia lanjut diantaranya
sebagai berikut :
1.
Kegemukan.
Penyebabnya dapat berupa makan yang berlebihan dan kurang gerak badan.
2.
Stroke.
Dimana otot menjadi layu karena kurang dipergunakan pada sampai tingkat tertentu.
Banyak faktor yang menyebabkan seseorang menderita stroke diantaranya pola
hidup yang kurang sehat, darah tinggi, dan lain sebagainya.
3.
Diabetes.
Diabetes dapat disebabkan oleh faktor turunan, namun dapat juga karena pola
hidup yang tidak sehat seperti banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung
lemak, kolesterol, kadar gulanya tinggi, mengandung banyak bahan pengawet, dan
sangat jarang berolahraga.
4.
Jantung.
Jantung dapat juga disebabkan pola hidup yang tidak sehat. Kurang gerak badan
dapat memberikan peluang penyakit jantung. Misalnya para pekerja yang banyak
duduk lebih besar resiko terkena jantung daripada orang-orang yang pekerjaannya
menuntut kegiatan fisik. Namun apabila mereka melakukan olahraga yang cukup,
resiko terkena jantung turun ke taraf yang sama dengan para pekerja fisik.
Perbedaan yang sangat besar dalam jumlah gerak badan yang terlibat dalam
pekerjaan itulah yang melindungi atau mengancam jantung.
5. Osteoporosis. Hal ini disebabkan karena kurangnya
esterogen yang menimpa tulang sehingga menjadi lebih keropos dan rapuh.
Osteoporosi dapat menyebabkan sakit pinggang, menopause, bagian tulang belakang
melengkung sehingga membuat beberapa wanita tua menjadi kalihatan lebih pendek
dan tentu saja menyebabkan tulang jauh
lebih mudah patah. Pria dapat mengalami osteoporosis,
namun jarang.
6. Presbiopi
(kesulitan melihat sesuatu dari jarak jauh, yaitu kehilangan berangsur-angsur
akomodasi lensa mata sebagai akibat dari menurunnya elastisitas lensa mata).
Mata juuga kelihatan kurang bersinar daripada ketika mereka masih muda, dan
cenderung mengeluarkan kotoran mata yang menumpuk di sudut mata.
7.
Lemahnya kemampuan
mendengar. Mula-mula kepekaan terhadap nada tinggi menjadi berkurang, kemudian
diikuti dengan menurunnya secara drastis sesuai dengan meningkatnya usia. Karena lemahnya kemampuan mendengar, maka mereka mulai
berbicara dengan keras.
8.
Penurunan
daya cium dan rasa. Hal ini terutama terjadi pada pria karena rambut hidung
mereka bertambah, sehingga mempengaruhi rangsangan daya cium.
9.
Masalah
persendian. Beberapa orang berusia madya mempunyai masalah pada persemdian,
tungkai, dan lengan yang membuat mereka sulit berjalan dan memegang benda yang
jarang sekali terjadi pada orang-orang muda.
III. Gangguan psikologis pada masa dewasa-usia lanjut diantaranya
sebagai berikut :
1. Depresi. Banyak faktor penyebabnya, diantaranya adalah
kehilangan orang yang yang disayang, sehingga mengalami rasa duka cita yang
dalam selama jangka waktu tertentu, hidup merana/terus mengenang masa silam,
perceraian, persalinan, dan lain sebagainya.
2.
Skizofrenia.
Biasanya berkembang pada awal usia dewasa, yaitu khalayan dikejar-kejar orang.
3.
Demensia,
yaitu kemerosotan intelektual. Dimensia dapat disebabkan oleh kekacauan dan
kerusakan pada kulit otak, kadang-kadang karena penyumbatan sediaan darah.
4.
Neurosis,
keadaan seperti kecemasan dan fobia, paling lazim pada usia remaja dan awal
masa dewasa, namun dapat berlangsung terus-menerus.
5. Melankolia, yaitu depresi yang sangat berat dan dapat
pula berakibat pada gangguan jiwa (gila).
IV. Cara mengatasi/mencegah gangguan fisik dan
mental yang terjadi pada masa usia dewasa-usia lanjut :
1.
Mengkonsumsi
makanan yang sehat seperti makanan yang tidak banyak makanan yang empat sehat lima sempurna, serta
tidak mengkonsumsi makanan secara berlebihan
2. Banyak
minum air putih, menghindari minum-minuman yang mengandung alkohol.
3. Menghindari
merokok. Karena merokok merupakan faktor utama dalam kankerparu-paru, serangan jantung, bronkhitis
kronis, dan memperburuk pembuluh darah.
4. Berolahraga
secara teratur dan tidak ketergantungan pada obat-obatan.
5.
Mengikuti
kegiatan-kegiatan sosial atau kemasyarakatan.
6.
Mengikuti
terapi-terapi yang diperlukan.
7. Tidak
berkesedihan dalam waktu yang terus-menerus.
V.
Masalah-masalah/konflik
yang mungkin muncul pada masa dewasa-usia lanjut :
1.
Ketidakharmonisan hubungan antar anggota keluarga. Misalnya
karena pekerjaan yang sangat sibuk sehingga menjadi jarang berkomunikasi,
kurang perhatiannya kedua orang tua dan pengawasan yang cukup kepada anak-anaknya
yang dapat menyebabkan kenakalan.
2.
Cemburu
suami kepada istri atau istri kepada suami secara berlebih-lebihan sehingga
dapat menimbulkan pertengkaran.
3.
Tuntutan
hidup, dimana kebutuhan semakin banyak, namun suami tidak dapat memenuhinya
sehingga dapat menimbulkan permasalahan juga.
4.
Perselingkuhan.
Banyak faktor yang menyebabkannya seperti pasangan tidak dapat memenuhi
kebutuhan hidup, orang lain yang lebih mapan, fisik yang lebih menarik, dan
lain sebagainya.
5.
Perasaan
merasa terasingkan bagi sebagian para lanjut usia, karena mereka merasa sudah
tidak berguna seperti dahulu lagi dan merepotkan orang lain sehingga akan
menimbulkan masalah dalam dirinya.
6.
Perceraian.
Banyak juga faktor penyebabnya, diantaranya adalah kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan,
tidak dapat menghasilkan keturunan.
Penyimpangan yang Mungkin Terjadi Pada Masa Dewasa
a.
Pedofilia
Pedofilia adalah kelainan seksual berupa hasrat ataupun fantasi
impuls seksual yang melibatkan anak di bawah umur. Orang dengan pedofilia
umurnya harus di atas 16 tahun, sedangkan anak-anak yang menjadi korban berumur
13 tahun atau lebih muda (anak pre-pubertas). Dikatakan pedofilia jika
seseorang memiliki kecenderungan impuls seks terhadap anak dan fantasi maupun
kelainan seks tersebut mengganggu si anak. pedofilia lebih banyak terjadi pada
laki-laki, tetapi tidak ada informasi yang pasti tentang prevalensinya. Adanya
prostitusi terhadap anak-anak di beberapa negara dan maraknya penjualan
materi-materi pornografi tentang anak-anak, menunjukkan bahwa tingkat
ketertarikan seksual terhadap anak tidak jarang. Meskipun demikian, pedofilia
sebagai salah satu bentuk perilaku seksual diperkirakan tidak secara umum
terjadi.
Penyebab dari pedofilia belum diketahui
secara pasti. Namun pedofilia seringkali menandakan ketidakmampuan berhubungan
dengan sesama dewasa atau adanya ketakutan wanita untuk menjalin hubungan
dengan sesama dewasa. Jadi bisa dikatakan sebagai suatu kompensasi dari
penyaluran nafsu seksual yang tidak dapat disalurkan pada orang dewasa.
Kebanyakan penderita pedofilia menjadi korban pelecehan seksual pada masa
kanak-kanak.
b. Nekrofilia
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia On Line nekrofilia adalah penyakit (kelainan) berupa
tertarik secara seksual untuk menyetubuhi mayat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani: nekros (mayat atau
mati) philia (persahabatan). Istilah ini berasal dari karya Krafft-Ebing tahun
1886. Kelainan ini disebut juga thanatofilia atau necrolagnia.
Ada 3 tipe penderita nekrofilia. Pertama, necrophilic homicide,
penderitanya harus membunuh terlebih dahulu untuk mendapatkan mayat dan
memperoleh kepuasan seksual. Kedua, regular necrophilia, si penderita hanya
menggunakan mayat yang sudah mati untuk memperoleh kesenangan seksual.
Ketiga, necrophilic fantasy, si penderita berfantasi berhubungan seks
dengan mayat, tetapi tidak melakukannya. Teori tentang motif seseorang
melakukan penyimpangan seks yang pertama disebabkan ia takut berhubungan dengan
normal. Ia takut terjadi penolakan yang otomatis mempengaruhi psikologis dan
aktivitas seksualnya. Mayat adalah objek seksual yang dianggap tidak akan dapat
melawan atau menolak keinginannya dalam berhubungan seksual.
c. Zoofilia
Parafilia,
yaitu merupakan jenis gangguan seksual dimana seseorang cenderung lebih
menikmati suatu aktivitas seksual dengan menggunakan objek yang tidak wajar.
Parafilia ini sangat banyak bentuknya, salah satunya adalah bersetubuh dengan
hewan. Kelainan ini biasa disebut dengan Zoofilia. Si pelaku biasanya lebih
memilih untuk berhubungan badan dengan hewan dibandingkan dengan manusia.
Pelaku zoofilia ini walaupun mungkin bisa berhubungan secara normal dengan
manusia, tetapi sensasi kenikmatannya lebih besar jika mereka berhubungan
dengan hewan. Berbagai jenis hewan yang biasa dijadikan objek seksual mereka
antara lain, sapi, kuda, kerbau, ayam, anjing atau kambing. Penderita
zoofilia bisa siapa saja, laki-laki atau perempuan.
DAFTAR PUSTAKA
Jahja, Yudrik. 2010. Psikologi Perkembangan.
Jakarta:FIP UNJ.
Pitt, Brice. 1991. Mengatasi Krisis Setengah Baya.
Perpustakaan Nasional:Katalog Dalam Terbitan (KDT).
TUGAS PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN FISIK DAN
PSIKOLOGIS PADA MASA DEWASA-USIA LANJUT
Nama Kelompok :
1.
Wulan
Cahya Erviati
2.
Sariossa
Indry H.
3.
Aulia
Rahman Pane
4.
Palapianus
Makai
Prodi : PKN Reguler
JURUSAN
ILMU SOSIAL POLITIK
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA
2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar