Halaman

Senin, 23 April 2012

masa dewasa


I.      MASA DEWASA
            Masa dewasa adalah masa awal seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap pola-pola kehidupan baru. Pada masa ini seseorang dituntut untuk memulai kehidupannya memerankan peran ganda seperti peran sebagai suami/istri dan peran dalam dunia kerja.
Masa dewasa biasanya dimulai sejak usia 18 tahun sampai dengan kira-kira usia 40 tahun dan biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas.
Masa dewasa dibagi menjadi tiga bagian :
1.      Masa dewasa awal (antara umur 20 tahun-40 tahun). Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
a.       Masa pengaturan
Pada masa ini seseorang akan mencoba-coba sebelum ia menentukan mana yang sesuai, cocok dan memberikan kepuasan pada dirinya.

b.      Masa usia produktif
Merupakan masa-masa yang cocok untuk menentukan pasangan hidup, menikah dan berproduksi/menghasilkan anak.

c.       Masa bermasalah
Masa dewasa dapat dikatakan sebagai masa yang sulit dan bermasalah, karena seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan peran barunya (perkawinan dengan pekerjaan). Jika ia tidak bisa mengatasinya maka akan menimbulkan masalah.

d.      Masa ketegangan emosional
Pada masa ini (sebelum 30-an) cenderung labil, resah dan mudah memberontak. Pada masa ini juga seseorang sangat bergelora dan mudah tegang. Ia juga khawatir dengan status pekerjaan yang belum tinggi dan statusnya sebagai orang tua.

e.       Masa keterasingan sosial
Kegiatan sosial cenderung dibatasi karena berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga.

f.       Masa komitmen
Pada masa ini setiap individu mulai sadar akan pentingnya sebuah komitmen. Seperti tanggung jawab, harus kerja keras dan lain sebagainya.

g.      Masa perubahan nilai
Nilai yang dimiliki seseorang ketika ia berada pada masa dewasa awal berubah karena pengalaman dan hubungan sosialnya semakin luas. Nilai sudah dipandang dengan kacamata orang dewasa. Nilai-nilai yang  berubah ini dapat meningkatkan kesadaran positif. Alasan kenapa seseorang berubah nilai-nilainya dalam kehidupan karena agar dapat diterima oleh kelompoknya yaitu dengan cara mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati.

h.      Masa penyesuaian diri dengan hidup baru
Setiap individu harus mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya yaitu keluarga dan pekerjaan.

i.        Masa kreatif
Pada masa ini seseorang sudah mulai menunjukkan kreativitasnya sesuai minat, potensi dan kesempatan serta menentukan pekerjaan yang sesuai untuk dirinya.





2.      Masa dewasa madya (antara umur 40 tahun-60 tahun).
Masa ini ditandai oleh adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental. Orang-orang setengah baya sadar bahwa mereka tidak lagi secepat atau bahkan tidak lagi sesegar seperti sediakala. Ciri-ciri masa dewasa madya diantaranya adalah sebagai berikut :

a.       Bagi wanita pada masa usia setengah baya akan mengalami
menopause. Hal ini ditandai dengan terhentinya reproduksi keturunan sehingga tidak lagi memproduksi ovarium, hormon ovarium dan hormone progestin. Setiap wanita berbeda-beda pada usia berapakah akan berhenti menstruasinya. Ciri-ciri dari menopause adalah berhentinya menstruasi, ketidaknyamanan fisik, berat bada bertambah, penonjolan dan perubahan kepribadian. Gejala-gejala umum pada waktu menopause diantaranya keletihan,, kegelisahan, sakit kepala,susah tidur, cepat marah, pusing,  berdebar-debar, susah untuk konsentrasi, dan lain-lain.

b.      Sedangkan pada pria mulai memperlihatkan tanda-tanda perubahan identitas yang jelas. Atau dapat juga dikatakan pada tahap ini mengalami puber kedua. 98% kemerosotan hormon pria terjadi sangat perlahan-lahan dan potensi serta kesuburan dapat dipertahankan selama sisa hidup mereka.

3.      Masa dewasa lanjut (dimulai dari umur 60 tahun-akhir hayat).

Pada masa ini merupakan masa lanjut usia. Dimana kebanyakan para lansia banyak membutuhkan pertolongan dari orang-orang sekitar. Pada masa ini juga sangat rentan terhadap berbagai penyakit, karena sudah berubahnya fungsi-fungsi organ tubuh dan mental yang terkadang sedikit mengalami gangguan. Usua tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat.

II.               Gangguan fisik/penyakit yang dapat terjadi pada masa dewasa-usia lanjut diantaranya sebagai berikut :

1.      Kegemukan. Penyebabnya dapat berupa makan yang berlebihan dan kurang gerak badan.

2.      Stroke. Dimana otot menjadi layu karena kurang dipergunakan pada sampai tingkat tertentu. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang menderita stroke diantaranya pola hidup yang kurang sehat, darah tinggi, dan lain sebagainya.


3.      Diabetes. Diabetes dapat disebabkan oleh faktor turunan, namun dapat juga karena pola hidup yang tidak sehat seperti banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak, kolesterol, kadar gulanya tinggi, mengandung banyak bahan pengawet, dan sangat jarang berolahraga.

4.      Jantung. Jantung dapat juga disebabkan pola hidup yang tidak sehat. Kurang gerak badan dapat memberikan peluang penyakit jantung. Misalnya para pekerja yang banyak duduk lebih besar resiko terkena jantung daripada orang-orang yang pekerjaannya menuntut kegiatan fisik. Namun apabila mereka melakukan olahraga yang cukup, resiko terkena jantung turun ke taraf yang sama dengan para pekerja fisik. Perbedaan yang sangat besar dalam jumlah gerak badan yang terlibat dalam pekerjaan itulah yang melindungi atau mengancam jantung.



5.      Osteoporosis. Hal ini disebabkan karena kurangnya esterogen yang menimpa tulang sehingga menjadi lebih keropos dan rapuh. Osteoporosi dapat menyebabkan sakit pinggang, menopause, bagian tulang belakang melengkung sehingga membuat beberapa wanita tua menjadi kalihatan lebih pendek dan tentu saja  menyebabkan tulang jauh lebih mudah patah. Pria dapat mengalami osteoporosis, namun jarang.

6.      Presbiopi (kesulitan melihat sesuatu dari jarak jauh, yaitu kehilangan berangsur-angsur akomodasi lensa mata sebagai akibat dari menurunnya elastisitas lensa mata). Mata juuga kelihatan kurang bersinar daripada ketika mereka masih muda, dan cenderung mengeluarkan kotoran mata yang menumpuk di sudut mata.


7.      Lemahnya kemampuan mendengar. Mula-mula kepekaan terhadap nada tinggi menjadi berkurang, kemudian diikuti dengan menurunnya secara drastis sesuai dengan  meningkatnya usia. Karena lemahnya kemampuan mendengar, maka mereka mulai berbicara dengan keras.

8.      Penurunan daya cium dan rasa. Hal ini terutama terjadi pada pria karena rambut hidung mereka bertambah, sehingga mempengaruhi rangsangan daya cium.

9.      Masalah persendian. Beberapa orang berusia madya mempunyai masalah pada persemdian, tungkai, dan lengan yang membuat mereka sulit berjalan dan memegang benda yang jarang sekali terjadi pada orang-orang muda.




III.    Gangguan psikologis pada masa dewasa-usia lanjut diantaranya sebagai berikut :
1.      Depresi. Banyak faktor penyebabnya, diantaranya adalah kehilangan orang yang yang disayang, sehingga mengalami rasa duka cita yang dalam selama jangka waktu tertentu, hidup merana/terus mengenang masa silam, perceraian, persalinan, dan lain sebagainya.

2.      Skizofrenia. Biasanya berkembang pada awal usia dewasa, yaitu khalayan dikejar-kejar orang.


3.      Demensia, yaitu kemerosotan intelektual. Dimensia dapat disebabkan oleh kekacauan dan kerusakan pada kulit otak, kadang-kadang karena penyumbatan sediaan darah.

4.      Neurosis, keadaan seperti kecemasan dan fobia, paling lazim pada usia remaja dan awal masa dewasa, namun dapat berlangsung terus-menerus.


5.      Melankolia, yaitu depresi yang sangat berat dan dapat pula berakibat pada gangguan jiwa (gila).

IV.    Cara mengatasi/mencegah gangguan fisik dan mental yang terjadi pada masa usia dewasa-usia lanjut :
1.      Mengkonsumsi makanan yang sehat seperti makanan yang tidak banyak  makanan yang empat sehat lima sempurna, serta tidak mengkonsumsi makanan secara berlebihan

2.      Banyak minum air putih, menghindari minum-minuman yang mengandung alkohol.


3.      Menghindari merokok. Karena merokok merupakan faktor utama dalam  kankerparu-paru, serangan jantung, bronkhitis kronis, dan memperburuk pembuluh darah.

4.      Berolahraga secara teratur dan tidak ketergantungan pada obat-obatan.

5.      Mengikuti kegiatan-kegiatan sosial atau kemasyarakatan.

6.      Mengikuti terapi-terapi yang diperlukan.

7.      Tidak berkesedihan dalam waktu yang terus-menerus.



V.               Masalah-masalah/konflik yang mungkin muncul pada masa dewasa-usia lanjut :    

1.      Ketidakharmonisan  hubungan antar anggota keluarga. Misalnya karena pekerjaan yang sangat sibuk sehingga menjadi jarang berkomunikasi, kurang perhatiannya kedua orang tua dan pengawasan yang cukup kepada anak-anaknya yang dapat menyebabkan kenakalan.

2.      Cemburu suami kepada istri atau istri kepada suami secara berlebih-lebihan sehingga dapat menimbulkan pertengkaran.


3.      Tuntutan hidup, dimana kebutuhan semakin banyak, namun suami tidak dapat memenuhinya sehingga dapat menimbulkan permasalahan juga.

4.      Perselingkuhan. Banyak faktor yang menyebabkannya seperti pasangan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup, orang lain yang lebih mapan, fisik yang lebih menarik, dan lain sebagainya.


5.      Perasaan merasa terasingkan bagi sebagian para lanjut usia, karena mereka merasa sudah tidak berguna seperti dahulu lagi dan merepotkan orang lain sehingga akan menimbulkan masalah dalam dirinya.

6.      Perceraian. Banyak juga faktor penyebabnya, diantaranya adalah  kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, tidak dapat menghasilkan keturunan.












Penyimpangan yang Mungkin Terjadi Pada Masa Dewasa
a.      Pedofilia
Pedofilia adalah kelainan seksual berupa hasrat ataupun fantasi impuls seksual yang melibatkan anak di bawah umur. Orang dengan pedofilia umurnya harus di atas 16 tahun, sedangkan anak-anak yang menjadi korban berumur 13 tahun atau lebih muda (anak pre-pubertas). Dikatakan pedofilia jika seseorang memiliki kecenderungan impuls seks terhadap anak dan fantasi maupun kelainan seks tersebut mengganggu si anak. pedofilia lebih banyak terjadi pada laki-laki, tetapi tidak ada informasi yang pasti tentang prevalensinya. Adanya prostitusi terhadap anak-anak di beberapa negara dan maraknya penjualan materi-materi pornografi tentang anak-anak, menunjukkan bahwa tingkat ketertarikan seksual terhadap anak tidak jarang. Meskipun demikian, pedofilia sebagai salah satu bentuk perilaku seksual diperkirakan tidak secara umum terjadi.
Penyebab dari pedofilia belum diketahui secara pasti. Namun pedofilia seringkali menandakan ketidakmampuan berhubungan dengan sesama dewasa atau adanya ketakutan wanita untuk menjalin hubungan dengan sesama dewasa. Jadi bisa dikatakan sebagai suatu kompensasi dari penyaluran nafsu seksual yang tidak dapat disalurkan pada orang dewasa. Kebanyakan penderita pedofilia menjadi korban pelecehan seksual pada masa kanak-kanak.
b.      Nekrofilia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia On Line nekrofilia adalah penyakit (kelainan) berupa tertarik secara seksual untuk menyetubuhi mayat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani: nekros (mayat atau mati) philia (persahabatan). Istilah ini berasal dari karya Krafft-Ebing tahun 1886. Kelainan ini disebut juga thanatofilia atau necrolagnia.

Ada 3 tipe penderita nekrofilia. Pertama, necrophilic homicide, penderitanya harus membunuh terlebih dahulu untuk mendapatkan mayat dan memperoleh kepuasan seksual. Kedua, regular necrophilia, si penderita hanya menggunakan mayat yang sudah mati untuk memperoleh kesenangan seksual.

Ketiga, necrophilic fantasy, si penderita berfantasi berhubungan seks dengan mayat, tetapi tidak melakukannya. Teori tentang motif seseorang melakukan penyimpangan seks yang pertama disebabkan ia takut berhubungan dengan normal. Ia takut terjadi penolakan yang otomatis mempengaruhi psikologis dan aktivitas seksualnya. Mayat adalah objek seksual yang dianggap tidak akan dapat melawan atau menolak keinginannya dalam berhubungan seksual.

c.       Zoofilia
Parafilia, yaitu merupakan jenis gangguan seksual dimana seseorang cenderung lebih menikmati suatu aktivitas seksual dengan menggunakan objek yang tidak wajar. Parafilia ini sangat banyak bentuknya, salah satunya adalah bersetubuh dengan hewan. Kelainan ini biasa disebut dengan Zoofilia. Si pelaku biasanya lebih memilih untuk berhubungan badan dengan hewan dibandingkan dengan manusia. Pelaku zoofilia ini walaupun mungkin bisa berhubungan secara normal dengan manusia, tetapi sensasi kenikmatannya lebih besar jika mereka berhubungan dengan hewan. Berbagai jenis hewan yang biasa dijadikan objek seksual mereka antara lain, sapi, kuda, kerbau, ayam, anjing atau kambing. Penderita zoofilia bisa siapa saja, laki-laki atau perempuan.










DAFTAR PUSTAKA

Jahja, Yudrik. 2010. Psikologi Perkembangan. Jakarta:FIP UNJ.

Pitt, Brice. 1991. Mengatasi Krisis Setengah Baya. Perpustakaan Nasional:Katalog Dalam Terbitan (KDT).



















TUGAS PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA DEWASA-USIA LANJUT
UNJ





Nama Kelompok   :
1.      Wulan Cahya Erviati
2.      Sariossa Indry H.
3.      Aulia Rahman Pane
4.      Palapianus Makai

Prodi                      : PKN Reguler

JURUSAN ILMU SOSIAL POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar