Nama
: Siti Pahriyah Jurusan : PKn REG 2010
Hubungan Internasional Sebagai
Subyek Akademik
Inti
tradisional HI berkaitan dengan perkembangan dan perubahan negara-negara. HI
kontemporer hirau hirau bukan hanya dengan hubungan politik antar negara tetapi
juga dengan sekelompok subyek lainnya diantaranya : interdependensi ekonomi,
hak azazi manusia, perusahaan transnasional, organisasi interasional,
lingkungan hidup, perbedaan gender, keterbelakangan, da seterusnya. Ada tradisi
teoritis penting dalam HI yaitu realisme, liberarisme, masyarakat
internasional, dan Ekonomi Politik Internasional.
Ada
tiga perdebatan besar sejak HI menjadi subyek akademik di akhir perang dunia.
Perdebartan besar yang pertama adalah antara liberalisme utopia dan realismfe,
yang kedua antara pendekatan tradisional dan behavorisme, yang ketiga antara
neoralisme atau neoliberalisme dan neomarxisme. Perdebatan keempat yang muncul
adalah antara tradisi yang telah mapan dan alternatif-alternati kaum pasca
positivesme.
Liberalisme
utopian : studi awal HI. Alasan yang pertama karena adanya Perang Dunia pertama
(1914-1918) dan perang-perang yang alinnya yang meimbulkan banyak korban
berjatuhan. Akhirnya para pemikir teori akademik HI yang dominan dibentuk
pertama kali untuk mencari jawaban pertanyaan-jawaban untuk memecahkan konflik
perang ini. Jawabannya adalah disiplin HI baru muncul dengan sangat dipengaruhi
oleh pemikiran-pemikiran liberal, bagi para pemikir liberal perang dunia
pertama berada dalam skala luas dikaitkan dengan perhitungan dan salah
perhitungan yang egois dan tanpa pikir panjang dari paar pemimpin otokratis
dalam negara yang militernya sangat kuat.
Menurut
idealisme Wilsonian diaykini bahwa mellaui organisasi internasional yang
didesains ecara rasional dan cerdas, adalah mungkin untuk mengakhiri perang dan
mencapai perdamaian, yang kurang atau lebih permanen. Begitupun Norman Angel.
Pemikiran Wilson dan Angel didasarkan pada pandangan liberal terhadap manusia
dan masyarakat manusia. Maka pada tahun 1920 terbentuklah Liga Bangsa-Bangsa
yang didirikan oleh negara-negara berkekuatan besar mengambil beberapa langkah
lebih jauh untuk menjamin satu sma lain untuk mencapai perdamaian.
Hubungan
Internasional pada dasarnya adalah tentang perjuangan anatra kepentingan da
keinginan yang bertentangan. Meurut Morgenthau sifat manusia merupakan dasar
hubungan internasional tidak lebih dari hubunga manusia lain manapun. Dan
manusia lebih mementingkan diri sendiri dan mengejar kekuasaan, dan itu dapat
dnegan mudah menghasilkan agresi. Maka dari itu hubungan internasional
dipelajari untuk dapat menaklukan negara lain. Menurut Enstein dalam suratnya
pada Freud “pasti ada nafsu manusia untuk membneci dan menghancurkan” (Enstein
1951:802-4). Elemen penting dalam pandangan kaum realis hirau pada sifat
hubungan iternasioanal “politik internasional, sama seperti politik lainnya
yaitu perjuangan dmei kekuasaan”. Kesimpulanay realisme klasik Carr dan
Morgenthau menganggap pandangan pesimis sifat manusia dengan satu anggapan
politik kekuasaan di antara negara-negara yang hidup anarki internasional.
Perbandingan
perdebatan besar pertama dalam HI
Liberalsime Utopian (yahun 1920-an)
Fokus :
Hukum internasional
Organisasi internasional
Interdependensi
Kerjasama
Perdamaian
|
Jawaban reslis (tahun 1930-1950)
Fokus
Politi power
Keamanan
Agresi
Konflik
Perang
|
Aliran
behaviorisme daalam HI : behaviorisme lebih tertarik pada fakta yang dapat
diamati dan data yang dpat diukur dalam perhitungan yang tepat dan pengumpula
data agar dapat mengasilkan pola peruialku yang berulang-ulang “hukum-hukum”
hubungan internaisonal. Menurut kaum behavioralis fakta-fakta terpisah dari
nilai-nilai.
Perdebatan
besar kedua dalam HI
Pendekatan tradional
Fokus
Memahami
Norma-norma dan nilai
Penilaian
Pengetahuan sejarah
Teoritis di dalam subyek
|
Jawaban kaukm behavioralis
Fokus
Menjelaskan
Hipotesis
Pengumpulan data
Pengetahuan ilmiah
Teori di luar subyek
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar